Minggu, 23 Maret 2008

Konflik Masa Remaja

Masa remaja saya mungkin hampir sama dengan masa remaja para remaja yang lain. Pada masa remaja, ego selalu menyelimuti dan selalu mencuat. Banyak konflik yang terjadi, diantaranya konflik dengan kedua orang tua. Hal ini datang ketika saya meminta sesuatu kepada orang tua. Awalnya saya selalu mencoba untuk sabar ketika saya meminta sesuatu kepada orang tua. Saya selalu melihat keuangan orang tua saya terlebih dahulu sebelum meminta sesuatu, karena biasanya saya meminta sesuatu untuk materi dan keinginan itu timbul karena saya menginginkan apa yang sebelumnya tidak saya miliki serta rasa ingin mempunyai apa yang seperti teman saya milik.
Ketika rasa sabar saya sudah memuncak dan apa yang saya inginkan belum tercapai, biasanya saya langsung meminta tanpa melihat kondisi keuangan orangtua saya dulu. Tapi, apabila pada saat saya meminta dan tidak dikabulkan, biasanya saya marah. Tapi, marahnya tidak brutal, paling-paling saya malas berbicara dengan orang tua saya. Dan setelah orangtua saya melihat gelagat saya yang begitu, mereka tahu bahwa saya marah kepada mereka. Setelah orang tua saya mengetahui hal itu, biasanya mereka langsung mengabulkan apa yang saya inginkan.
Sekarang saya sudah duduk di bangku kuliah, saya ingin sekali bisa lebih bijaksana dalam soal itu. Tidak pantas rasanya kalau saya masih bersikap begitu, terlebih lagi setelah melihat usaha orang tua saya untuk menyekolahkan saya sampai tahap perkuliahan seperti sekarang ini.

Tidak ada komentar: